Mengutip Antara, Jumat (1/11), pergerakan harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh perlambatan sektor jasa di China. Ditambah, perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan Negeri Tirai Bambu tersebut turut menekan permintaan minyak global.
Dengan berbagai sentimen itu, harga minyak merosot hingga 1 persen. Rinciannya, minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 1,6 persen ke level US$54,18 per barel dan Brent turun 1 persen menjadi US$59,62 per barel.
Sementara itu, sentimen negatif untuk harga minyak juga datang dari Negeri Paman Sam. Pasokan minyak mentah AS terganggu karena pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, terganggu lantaran berkurangnya aliran pada pipa saluran Keystone. Sebagai catatan, terjadi tumpahan minyak dari pipa Keystone pada Selasa (29/10) kemarin. Hal itu menyebabkan lebih dari 9 ribu barel minyak tumpah.
Pipa tersebut mengalirkan 750.000 barel per hari (bph) dari Cushing, Oklahoma, ke Nederland, Texas. Saat ini, pipa tersebut dilaporkan beroperasi pada tingkat yang lemah.
Informasi saja, harga minyak global terpantau turun dalam beberapa waktu terakhir. Pada perdagangan Rabu (30/10), harga minyak WTI melemah 0,9 persen ke level US$55,06 per barel, sedangkan Brent turun 1,6 persen menjadi US$60,61 per barel.
[Gambas:Video CNN] (aud/sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2N5yMYy
via IFTTT
No comments:
Post a Comment