"Belajar dari pengalaman erupsi Gunung Agung di Bali, pemulihan pariwisata di Lombok bisa segera teratasi dengan baik," katanya di Purwokerto, Kamis.
Dia menjelaskan penurunan kunjungan wisatawan sebagai dampak gempa merupakan sesuatu yang wajar.
"Namun kondisi seperti itu bisa segera pulih, dengan beberapa catatan," katanya.
Pertama, perlu ada pemutakhiran informasi secara berkala mengenai kondisi kegempaan di Lombok dari otoritas berwenang.
"Misalkan bahwa dampak gempa Lombok tidak akan berkepanjangan dan teratasi dengan baik," katanya.
Kedua, perlu segera dilakukan langkah-langkah strategis jangka pendek untuk pemulihan pariwisata Lombok, seperti rekonstruksi fisik, infrastruktur, dan sarana prasarana di semua objek wisata di Lombok.
"Begitu pula dengan rehabilitasi kehidupan sosial budaya dan ekonomi Lombok, agar komponen paiwisata bisa kembali memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan," katanya.
Ketiga, menjalin sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan pariwisata untuk pemulihan pascagempa. Keempat, perlu dibuat proyek pencitraan pascabencana agar tercipta kesan aman dan nyaman.
"Proyek pencitraan bahwa Lombok siap untuk dikunjungi wisatawan," katanya.
Kelima, program promosi pariwisata perlu dilakukan di bidang akomodasi dan transportasi, seperti hotel, restoran, biro perjalanan, dan pengelola objek wisata.
Misalnya, kata dia, dengan menawarkan potongan harga serta memberi cinderamata cuma-cuma kepada wisatawan.
"Musibah dan bencana serta kondisi yang dirasa tidak aman memang berpengaruh terhadap minat kunjungan wisatawan. Namun biasanya kondisi itu tidak berlangsung terlalu lama, jika dilakukan langkah-langkah strategis untuk melakukan pemulihan pariwisata pascabencana," katanya.
Baca juga: Rekonstruksi bangunan pascagempa mulai awal September
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment