Pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Yuan China tercatat menguat 0,23 persen, yen Jepang 0,07 persen, dan bath Thailand 0,0,03 persen. Penguatan juga terjadi pada ringgit Malaysia dan dolar Singapura sebesar masing-masing 0,02 persen.
Sementara itu, pelemahan terhadap dolar AS terjadi pada dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen, rupee India 0,05 persen, dan peso Filipina 0,1 persen.
Di negara maju, mayoritas nilai tukar menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,12 persen, euro 0,04 persen, dan dolar Australia 0,02 persen. Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan sentimen negatif dari potensi gagalnya perjanjian dagang antara AS dan China dapat menekan rupiah hari ini.
"Bloomberg melaporkan bahwa pejabat Tiongkok meragukan perjanjian dagang yang komprehensif dengan AS bisa tercapai," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (1/11).
Sementara itu, menurut Ariston, laporan inflasi tidak terlalu berpengaruh kepada pergerakan rupiah hari ini.
"Kurs rupiah terhadap dolar AS berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000-14.100 per dolar," jelasnya.
[Gambas:Video CNN] (sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/36r9Tym
via IFTTT
No comments:
Post a Comment