Pages

Friday, August 9, 2019

Rupiah Menguat ke Level Rp14.194 per Dolar AS di Akhir Pekan

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.194 per dolar AS pada Jumat (9/8) sore. Posisi tersebut menguat 0,13 persen dibandingkan penutupan pada Kamis (8/8) yang di Rp14.213 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.195 per dolar AS atau melemah dibanding kemarin yakni Rp14.231 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah berada di rentang Rp14.175 per dolar AS hingga Rp14.206 per dolar AS.

Sore hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia menguat terhadap dolar AS. Rupee India menguat 0,01 persen, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, ringgit Malaysia menguat 0,01 persen dan baht Thailand menguat 0,06 persen.

Kemudian, yen Jepang menguat 0,12 persen dan peso Filipina menguat 0,32 persen. Namun di sisi lain, terdapat mata uang yang melemah seperti dolar Singapura 0,03 persen, won Korea Selatan 0,09 persen, dan yuan China sebesar 0,14 persen.

Di sisi lain, pergerakan mata uang negara maju bervariasi. Poundsterling Inggris melemah 0,16 persen, namun dolar Australia menguat 0,04 persen dan euro menguat 0,15 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah menguat setelah Bank Indonesia membuka peluang untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter, utamanya suku bunga acuan.

Pelaku pasar menilai, antisipasi ini dibutuhkan mengingat defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai 3,04 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau melebar dibanding kuartal I 2,6 persen dari PDB.

"Meski memang secara keseluruhan neraca pembayaran Indonesia kuartal II 2019 membukukan defisit sebesar US$1,98 miliar. Padahal, pada triwulan lalu, neraca pembayaran Indonesia masih surplus US$2,4 miliar," terang Ibrahim, Jumat (9/8).

Dari sisi global, kelanjutan perang dagang antara AS dan China masih mempengaruhi rupiah pada hari ini. Bank Rakyat China kini menetapkan referensi titik tengah yuan pada 7,01 per dolar AS.

Namun, dikutip dari Reuters, perang dagang yang berubah jadi perang mata uang ini malah membuat investor kian menjauhi dolar AS. "Dan ada kemungkinan peluang devaluasi (yuan) lebih lanjut terjadi jika ketegangan perang dagang menguat," tuturnya.

[Gambas:Video CNN] (glh/agt)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2yPJfQ4
via IFTTT

No comments:

Post a Comment