Pages

Saturday, August 31, 2019

BNI Setor Investasi Rp225 Miliar ke LinkAja di Tahap I

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengaku telah menyetorkan dana investasi sebesar Rp225 miliar kepada PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), pengelola aplikasi pembayaran nontunai LinkAja. Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan penyetoran itu dilakukan pada 31 Juli 2019 atau awal semester II 2019.

Ia menyebutnya sebagai setoran tahap pertama. "Kami ke Finarya sudah memasukkan modal Rp225 miliar per 31 Juli 2019, tahap I ya," ucap Herry, Jumat (30/8).

Selanjutnya, perusahaan akan menyetorkan lagi investasi untuk tahap kedua pada akhir tahun ini atau Desember 2019 mendatang. Namun, Herry tak menyebut jumlah yang akan dikucurkan pada tahap tersebut.

Sebelumnya, Direktur Utama Fintek Karya Nusantara Danu Wicaksana menyatakan ada delapan perusahaan pelat merah yang juga sudah berkomitmen untuk menanamkan dananya di LinkAja. Mereka adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, BNI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan PT Danareksa (Persero).

Delapan perusahaan itu akan masuk sebagai pemegang saham di Finarya secara bertahap. Saat ini, mayoritas saham masih digenggam oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero).

Mengutip keterbukaan informasi Telkom di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), delapan BUMN tadi bersama Finarya telah menandatangani lembar kesepakatan terkait rencana penerbitan saham baru oleh Finarya. Nantinya, saham-saham yang diterbikan akan dibeli oleh perusahaan pelat merah tersebut.

Transaksi penerbitan saham baru Finarya ini diatur dalam perjanjian penyetoran saham bersyarat yang mengatur tentang pelaksanaan penyetoran saham Finarya. Pelaksanaan penyetoran dilakukan dalam tiga tahap.

Tahap pertama, penyetoran saham dilakukan paling lambat 31 Juli 2019. Finarya akan menerbitkan saham baru sebanyak 66.526 saham dengan nilai penyetoran Rp665,26 miliar. BUMN yang akan menyetorkan investasinya adalah Telkomsel, Bank Mandiri, BRI, BNI, Jiwasraya, dan Danareksa.

[Gambas:Video CNN]
Tahap kedua, proses penyetoran dilakukan maksimal pada 31 Oktober 2019. Total saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 18.600 saham dengan nilai Rp186 miliar. Ada tiga BUMN yang akan mengeksekusi, yakni Telkomsel, BTN, dan Pertamina.

Tahap ketiga, Finarya akan memberikan kesempatan untuk investor BUMN lain yang ingin berinvestasi di perusahaan. Penyetoran saham dilaksanakan paling lambat 31 Desember 2019. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 80 ribu saham dan nilai penyetoran Rp800 miliar.

Jika dalam tahap tiga ada investor lain yang berminat, maka Telkomsel nantinya hanya memiliki saham sebesar 25 persen, Bank Mandiri 17,03 persen, BRI 17,03 persen, BNI 17,03 persen, BTN 6,13 persen, Pertamina 6,13 persen, Jiwasraya 1 persen, Danareksa 0,63 persen, dan investor lain 10,02 persen.

Namun, jika tak ada investor lain yang berminat, maka komposisi saham menjadi Telkomsel 25 persen, Bank Mandiri 19,71 persen, BRI 19,71 persen, BNI 19,71 persen, BTN 7,12 persen, Pertaina 7,12 persen, Jiwasraya 1 persen, dan Danareksa 0,63 persen.

(aud/agt)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2HD34ib
via IFTTT

No comments:

Post a Comment