Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan ini dipicu berakhirnya musim puncak (peak season) liburan.
"Memang turun dibandingkan posisi Agustus karena, Agustus itu peak season," katanya, Jumat (1/11).
Namun, secara tahunan jumlah turis asing naik sebesar 2,5 persen dari 1,37 juta orang pada 2018. Secara kumulatif, sepanjang Januari-September jumlah kunjungan turis asing mencapai 12,27 juta orang, naik 2,36 persen dari periode tahun lalu 11,96 juta. Wisman yang berkunjung ke Indonesia melalui pintu masuk udara tercatat sebanyak 902,19 ribu kunjungan, turun 1 persen secara tahunan. Data BPS menyebut penurunan kunjungan terjadi di sepuluh pintu masuk udara dengan persentase paling besar di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh sebesar 22,45 persen.
"Mulai dari Bandara Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Juanda posisi merah semua. Artinya menurun dibandingkan September 2018," ujarnya.
Penurunan juga terjadi pada kunjungan wisman dari jalur darat yakni sebanyak 165,86 ribu orang, turun 14,99 persen dibandingkan tahun lalu. Penurunan paling tajam tercatat di pintu masuk Jayapura, Papua sebesar 63,89 persen.
Akan tetapi, jumlah kunjungan wisman melalui jalur laut mengalami kenaikan sebesar 25,63 persen mencapai 332,32 ribu kunjungan. Kenaikan paling tinggi terjadi di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali sebesar 86,67 persen.Berdasarkan asal negara, turis asal Malaysia paling banyak berkunjung ke Indonesia yakni 233,8 ribu kunjungan setara 16,7 persen. Disusul oleh turis China sebanyak 172,1 ribu kunjungan setara 12,36 persen.
Lebih lanjut, wisman Singapura sebanyak 159, ribu orang setara 11,39 persen, Australia 138,6 ribu orang setara 9,9 persen, dan Timor Leste sebanyak 100,3 ribu kunjungan setara 7,16 persen.
[Gambas:Video CNN] (ulf/age)
from CNN Indonesia https://ift.tt/36vZS2X
via IFTTT
No comments:
Post a Comment