Sebagai pembanding, pada September 2019 lalu, laju pertumbuhan kredit masih bisa mencapai 8 persen di angka Rp5.548,9 triliun.
"Pertumbuhan tersebut merupakan level pertumbuhan kredit terendah pada Oktober selama 5 tahun terakhir," ujar BI dalam laporan Uang Beredar Oktober 2019, dikutip Jumat (29/11).
Menurut kajian BI, perlambatan penyaluran kredit terjadi pada debitur korporasi maupun perorangan. Tercatat, penyaluran kredit korporasi sebesar Rp2.759,6 triliun atau melambat dari 8,1 persen mnejadi 6,1 persen. Sementara, kredit kepada perorangan melemah ke 8,4 persen dari sebelumnya 8,9 persen.
Berdasarkan penggunaan, perlambatan laju penyaluran kredit terjadi pada seluruh komponen.
Laju penyaluran Kredit Modal Kerja (KMK) terjerembap dari 6,1 persen menjadi 4,1 persen. Secara nominal, nilainya sebesar Rp2.521,5 triliun. Perlambatan terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) serta industri pengolahan.
Selanjutnya, pertumbuhan kredit investasi (KI) melemah dari 13 persen menjadi 11,4 persen. Pelemahan bersumber dari pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, serta konstruksi.
Laju penyaluran kredit konsumsi juga sedikit melemah dari 6,9 persen menjadi 6,5 persen. Pemicunya berasal dari kredit multiguna yang pertumbuhan melambat dari 9,9 persen menjadi 9 persen.Pertumbuhan kredit konsumsi masih mendapatkan dorongan dari penyaluran kredit kendaraan bermotor yang pertumbuhannya sedikit membaik dari 1 persen menjadi 1,6 persen. Adapun laju penyaluran kredit kepemilikan rumah masih tertahan di level 6,5 persen.
Perlambatan penyaluran kredit juga dibarengi dengan turunnya angka pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Penghimpunan DPK pada Oktober 2019 tercatat sebesar Rp5.704,1 triliun atau hanya tumbuh 5,9 persen dari bulan sebelumnya, 7,1 persen.
"Tren perlambatan DPK masih berlanjut pada Oktober 2019 seiring dengan tren perlambatan suku bunga acuan," tulis BI.
Suku Bunga TurunSuku bunga kredit dan simpanan pada Oktober 2019 merosot sejalan dengan kebijakan BI memangkas suku bunga acuan.
BI mencatat rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Oktober lalu turun 5 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 10,59 persen.
Penurunan juga terjadi pada rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka di seluruh tenor. Pada September lalu, rata-rata suku bunga berkisar 6,34 persen hingga 7,1 persen. Namun, pada Oktober, rata-rata suku bunga simpanan di rentang 6,17 persen hingga 7,07 persen.
[Gambas:Video CNN] (sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2L3BsEJ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment