"Banyak menteri muda. Ide banyak. Pastikan ide itu tak menjadikan perlambatan dari sisi belanja. Jangan sampai, lagi banyak inisiatif, tapi yang di tangan tidak dieksekusi," ujarnya, Kamis (31/10).
Memang, Sri Mulyani mengakui hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), khususnya APBN 2020. Apalagi, menteri-menteri muda juga masih harus beradaptasi dengan posisinya saat ini.
Pun demikian, ia menyatakan pihaknya telah melakukan rapat dengan sejumlah menteri pekan lalu, guna membahas penggunaan belanja K/L jelang tutup tahun 2019 dan 2020.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menyampaikan mengenai anggaran dan penggunaan anggarannya selama ini kepada menteri baru."Kalau dilihat dari pertumbuhan cukup baik, tapi di beberapa kementerian masih bisa diperbaiki. Apakah itu lihat dari pencairan anggaran atau pun pencapaian hasil," kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut.
Mengutip APBN 2019, pemerintah mengalokasikan belanja K/L sebesar Rp855,44 triliun. Angkanya naik dari prospek 2018 sebesar Rp813,47 triliun.
Pemerintah kembali menaikkan anggaran belanja K/L dalam APBN 2020. Tercatat, alokasi dana untuk K/L tahun depan sebesar Rp909,62 triliun.Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk sejumlah menteri yang terbilang muda dalam masa pemerintahan jilid keduanya.
Mereka adalah Nadiem Makarim yang ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
[Gambas:Video CNN]
(aud/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/36mkEBK
via IFTTT
No comments:
Post a Comment