Selain itu, penguatan juga terjadi setelah AS mengumumkan penurunan pasokan minyak lebih dari yang diperkirakan sebelumnya.
Stok minyak mentah Negeri Paman Sam ini turun selama tujuh pekan berturut-turut. Untuk minggu lalu saja, pasokannya merosot sebanyak 8,5 juta barel, jauh dari prediksi analis yang hanya 2,6 juta barel.Sementara itu, bank sentral AS memberikan sinyal untuk memangkas lagi suku bunga acuannya dalam waktu mendatang jika diperlukan. Hal ini sebagai respons perlambatan ekonomi AS pada kuartal II 2019.The Fed mengatakan penurunan suku bunga akan membantu mengembalikan inflasi ke target 2 persen. Namun, ketidakpastian terkait prospek inflasi ke depannya masih ada di benak pasar.Sementara itu, perwakilan AS dan China telah mengakhiri pembicaraan terkait perdagangan antar kedua negara itu kemarin. Sejauh ini belum ada tanda-tanda kemajuan dari perundingan tersebut. Keduanya bahkan bersepakat kembali membicarakannya pada September 2019 mendatang.Jajak pendapat bulanan Reuters menunjukkan harga minyak diperkirakan tak jauh-jauh dari level sekarang hingga akhir 2019. Ini lantaran pertumbuhan ekonomi global yang sedang melambat dan perang dagang AS-China yang belum selesai.
(aud/agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2OwOa2P
via IFTTT
No comments:
Post a Comment