Padahal, survei resmi Negeri Tirai Bambu tersebut, AFP melansir pada Rabu (31/7), bahwa China mengandalkan sektor jasa demi membantu perekonomian negara yang tertekan perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Sektor layanan, misalnya, menyumbang lebih dari separuh terhadap perekonomian China dalam beberapa tahun terakhir.Meski demikian, China boleh dibilang masih beruntung karena PMI non-manufakturnya masih berada di atas 50 poin.
Aktivitas manufaktur China juga tercatat melambat. Perlambatan ini terjadi tiga bulan berturut-turut. Hal ini menggarisbawahi masih diperlukannya lebih banyak stimulus untuk mendukung ekonomi China yang terpukul perang dagang.
[Gambas:Video CNN]
PMI manufaktur China berada di posisi 49,7 pada Juli. Realisasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan Juni yang sebesar 49,4 poin. Biro Statistik China menyebut posisi ini menandakan terjadi kontraksi dari ekspansi yang dilakukan.
Namun demikian, secara keseluruhan, PMI yang termasuk aktivitas manufaktur dan jasa meningkat dari 53,0 pada Juni menjadi 53,1 pada Juli.
(AFP/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/331x6VV
via IFTTT
No comments:
Post a Comment