"Kemudian dalam rapat waktu itu diinformasikan mengenai jalan akses (Tol) Cileunyi Sumedang Dawuan atau Cisumdawu ke (Bandara) Kertajati," kata Iwa Karniwa usai membuka Rapat Pembahasan Rencana Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate Bandung, Kamis.
Ia mengatakan Pemprov Jawa Barat sudah mengalokasikan anggaran Rp60 miliar untuk pembebasan lahan terkait rencana Tol Cisumdawu yang akan terintegrasi ke Bandara Kertajati.
"Jadi untuk usulan penganggaran Alhamdulillah sudah untuk pembebasan lahannya. Dibutuhkan sekitar Rp60 miliar, alhamdulillah sudah bisa diusulkan untuk dialokasikan, sehingga Jalan Tol Cisumdawu bisa efektif nyambung dengan Bandara Kertajati," kata dia.
Iwa mengatakan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu ditargetkan bisa selesai pada Desember 2018, termasuk di dalamnya akses jalan ke Bandara Kertajati, sehingga tol tersebut peruntukannya bukan untuk wilayah Pantura saja, tapi juga bisa digunakan untuk ke Bandara Kertajati.
Baca juga: Akses kereta cepat menuju Bandara Kertajati disiapkan
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H Mochamad Iriawan, berharap pembangunan proyek Jalan Tol Cisumdawu tidak melebihi target waktu yang telah ditentukan.
Iriawan mengatakan, walaupun Cisumdawu merupakan proyek nasional, namun Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang selaku yang mengetahui masalah di daerah pembangunannya, harus memastikan pembangunan berjalan sesuai harapan masyarakat.
"Ada beberapa seksi untuk Cisumdawu, yang jelas target 2020 harus selesai, jadi tahapan- tahapan terus dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta sehingga kita harapkan sesuai dengan target," kata dia.
Baca juga: Pemerintah targetkan Tol Cisumdawu selesai akhir 2019
Tol Cisumdawu merupakan sebuah ruas jalan bebas hambatan sepanjang 61,6 kilometer, yang memiliki terowongan sepanjang 472 meter dengan diameter 14 meter.
Pembangunan tol ini, terdiri dari enam seksi, antara lain Seksi I Cileunyi-Rancakalong, Seksi II Rancakalong-Sumedang, Seksi III Sumedang-Cimalaka, Seksi IV Cimalaka-Legok, Seksi V Legok-Ujung Jaya, dan Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan.
Pembangunan Cisumdawu, dikerjakan oleh pemerintah yang bekerjasama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Seksi I dan II dikerjakan oleh pemerintah, sedangkan Seksi III-VI diambil oleh BUJT.
Pada perkembangannya saat ini, kendala yang dihadapi ada pada pembangunan terowongan. Itu dikarenakan kondisi tanah yang rawan mengalami keruntuhan, sehingga pekerja harus berhati-hati.
Baca juga: Pembangunan Tol Cisumdawu libatkan perusahaan China
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment