Para kru kini mencari lima warga Tunisia lagi yang menurut kerabat juga berada di kapal yang berangkat minggu ini dari komunitas pesisir selatan Zarzis, tambah patroli pantai.
Kelompok pedagang manusia semakin memilih menggunakan Tunisia sebagai tempat berangkat bagi migran yang menuju ke Eropa karena patroli pantai Libya, dibantu kelompok bersenjata, telah memperketat kontrol, kata Reuters.
Banyak migran Tunisia mengatakan mereka melarikan diri dari tingkat pengangguran dan inflasi tinggi, sebagai bagian dari krisis ekonomi yang melanda negeri itu setelah jatuhnya otokrat Zine al-Abidine Ben Ali pada tahun 2011.
Setidaknya 80 migran tewas ketika perahu mereka tenggelam di lepas pantai Tunisia pada Juni, salah satu kecelakaan kapal migran terburuk di negara Afrika utara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: IOM: sedikitnya 60 orang meninggal dalam kecelakaan kapal tenggelam
Baca juga: Tunisia selamatkan 350 pendatang gelap yang menuju Italia
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani / Eliswan Azly
Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment